Fisura Ani Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Fisura Ani: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Fisura ani adalah robekan kecil yang terjadi pada lapisan kulit sekitar anus. Meskipun terdengar seperti masalah ringan, kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang cukup mengganggu. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai gejala, penyebab, serta cara mengobati fisura ani.

Apa Itu Fisura Ani?

Fisura ani adalah robekan atau luka pada kulit di sekitar anus yang biasanya terjadi akibat sembelit atau tekanan berlebihan saat buang air besar. Meskipun seringkali hanya terjadi pada area kulit luar, dalam beberapa kasus robekan bisa lebih dalam dan menyebabkan perdarahan. Fisura ani dapat mempengaruhi siapa saja, dari bayi hingga orang dewasa, meskipun lebih sering terjadi pada orang yang memiliki masalah dengan sembelit kronis atau gangguan pencernaan.

Gejala Fisura Ani

Gejala utama dari fisura ani adalah rasa sakit yang hebat saat atau setelah buang air besar. Selain itu, gejala lain yang sering muncul adalah:

  1. Nyeri yang Tajam: Rasa sakit saat buang air besar yang bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam setelahnya. Nyeri ini sering digambarkan sebagai sensasi terbakar atau perih.
  2. Perdarahan Ringan: Beberapa penderita mungkin melihat darah segar di tisu toilet atau di kertas toilet setelah buang air besar. Perdarahan ini disebabkan oleh robekan pada kulit sekitar anus.
  3. Gatal atau Iritasi: Area sekitar anus bisa terasa gatal atau iritasi sebagai akibat dari fisura ani.
  4. Kesulitan Buang Air Besar: Penderita sering merasa takut atau enggan untuk buang air besar karena nyeri yang ditimbulkan, sehingga bisa memperburuk sembelit dan menciptakan lingkaran setan.

Penyebab Fisura Ani

Fisura ani terjadi ketika tekanan berlebihan diberikan pada area anus, yang menyebabkan kulitnya robek. Beberapa penyebab yang dapat memicu terjadinya fisura ani antara lain:

  1. Sembelit: Salah satu penyebab utama fisura ani adalah sembelit kronis, di mana feses keras dan sulit dikeluarkan. Proses mengejan saat buang air besar menyebabkan tekanan yang cukup besar pada anus, memicu robekan.
  2. Diare: Buang air besar yang terlalu sering atau diare dapat menyebabkan iritasi pada kulit anus dan meningkatkan risiko terjadinya fisura ani.
  3. Trauma Fisik: Penggunaan obat pencahar atau trauma fisik lain, seperti saat melahirkan atau prosedur medis tertentu, juga dapat menyebabkan fisura ani.
  4. Kurangnya Serat dalam Makanan: Pola makan rendah serat dapat menyebabkan feses menjadi keras, memperburuk sembelit dan meningkatkan risiko fisura ani.
  5. Usia Tua: Pada orang tua, elastisitas kulit dan jaringan di sekitar anus dapat berkurang, membuatnya lebih rentan terhadap robekan.
  6. Penyakit Radang Usus: Penyakit seperti penyakit Crohn, yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan, dapat membuat dinding anus lebih rentan terhadap robekan.

Cara Mengobati Fisura Ani

Mengobati fisura ani bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, mempercepat proses penyembuhan, dan mencegah terjadinya fisura lebih lanjut. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengobati fisura ani:

1. Peningkatan Asupan Serat

Mengonsumsi makanan tinggi serat sangat penting untuk mencegah sembelit. Serat membantu melembutkan feses, sehingga mengurangi tekanan saat buang air besar. Makanan yang kaya serat antara lain sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

2. Peningkatan Konsumsi Air

Dehidrasi dapat membuat feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Minumlah cukup air setiap hari untuk menjaga feses tetap lembut.

3. Obat Pencahar Ringan

Jika sembelit terus menjadi masalah, penggunaan obat pencahar ringan dapat membantu melunakkan feses. Namun, obat pencahar sebaiknya hanya digunakan sementara waktu dan di bawah pengawasan dokter.

4. Krim atau Salep Topikal

Dokter sering meresepkan salep atau krim yang mengandung nitrogliserin atau hidrokortison untuk meredakan nyeri dan mengurangi peradangan. Obat-obatan ini dapat membantu meningkatkan aliran darah ke area yang terluka, mempercepat penyembuhan, dan mengurangi rasa sakit.

Kapan Harus Mengunjungi Dokter?

Jika gejala fisura ani berlangsung lebih dari beberapa minggu atau semakin memburuk, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Jika fisura ani disertai dengan perdarahan yang banyak, demam, atau tanda-tanda infeksi, Anda perlu segera mencari perhatian medis.

Tangani Fisura Ani dengan Perawatan Terbaik di Klinik Apollo Jakarta

Penting untuk menjalani pengobatan medis yang tepat, dalam mengatasi wasir. Pengobatan harus dilakukan oleh profesional medis yang kompeten dan berpengalaman, agar hasil pengobatan akurat dan tepat. Untuk itu, kosultasikanlah kondisi ini dengan dokter yang berpengalaman dan kompeten di Klinik Apollo.

Dengan menerapkan pelayanan medis yang berstandar tinggi, dokter dan tim medis kami akan selalu memprioritaskan kesehatan, kenyamanan, dan kebutuhan setiap pasien.

Scroll to Top

Eksplorasi konten lain dari Klinik Wasir Apollo

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca